Marching
Band sendiri belum memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia secara
etimologis. Jadi tidak mengherankan bahwa semua kata-kata yang berkaitan dengan
marching band, mulai dari nama peralatan hingga nama personilnya, banyak
diambil dari bahasa Inggris. Bahasa Inggris berasal dari kata "Marching
Band", yang terdiri dari dua kata, "march", yang menurut kamus
berarti "berjalan", dan "ing", yang berarti "benda
atau sifat" setelah mendapat imbuhan "-ing", yang berarti
"perjalanan" atau "gerak". Band adalah kumpulan musik, jadi
Marching Band berarti musik yang bergerak atau berjalan. Marching Band adalah
aktivitas yang berkaitan dengan musik.
Bagaimana
evolusi marching band dari masa ke masa? Bagaimana hal itu berkembang di
Indonesia? Lihat sejarah secara keseluruhan di artikel ini!
Marching
band berasal dari kebiasaan musik militer di berbagai tempat. Romawi kuno
menggunakan alat musik tiup dan perkusi untuk memberi tahu pasukan mereka
bergerak, sementara Kesultanan Ottoman memiliki Band Mehter, salah satu musik
militer tertua. Selama abad ke-16 hingga ke-18, drum dan terompet digunakan
oleh militer di Eropa, terutama di Prusia, Inggris, dan Prancis, termasuk selama
Perang Napoleon, untuk meningkatkan moral dan mengkoordinasi pasukan.
Marching
band mulai menjadi hiburan pada abad ke-19, terutama di Amerika Serikat dan
Eropa. Sekolah menciptakan marching band untuk mendukung tim olahraga mereka,
sementara John Philip Sousa, "The March King", menciptakan mars
terkenal seperti The Stars and Stripes Forever. Pada tahun 1972, Drum Corps
International (DCI) muncul, dan marching band menjadi lebih inovatif dengan
menggabungkan musik, koreografi, dan elemen visual dalam acara marching band.
Marching band sekarang menjadi bagian dari olahraga, hiburan, dan acara
bergengsi seperti Rose Parade di Amerika Serikat dan World Music Contest di
Belanda.
Marching
band ialah tradisi lama yang telah berkembang dari medan perang hingga panggung
hiburan kontemporer. Itu lebih dari sekadar pertunjukan musik di lapangan.
Sejak lama, musik berirama lantang telah digunakan untuk mengatur pergerakan
pasukan, meningkatkan semangat prajurit, dan membuat musuh takut. Dari pasukan
Romawi hingga band Mehter Kesultanan Ottoman, musik militer sangat penting
untuk strategi perang.
Sejak
masa perang dunia kedua, marching band telah menjadi kelompok musik yang
bertujuan untuk mengingat masa itu dengan memainkan lagu PD II dengan aransemen
musik marching band. Secara umum, saat menyebut marching band, namanya dimulai
dengan "Band Militer" atau "Band Militer". Tujuan awal
menyebut band militer adalah untuk memainkan musik dengan sentuhan patriotisme.
Sementara orkes patriotik berarti kelompok musik yang memiliki semangat
patriotisme, drum band dan korps musik merupakan bagian dari orkes patriotik.
Orkes patriotik sendiri berarti kelompok musik yang memiliki semangat
patriotisme, dan drum band dan korps musik merupakan bagian dari orkes
patriotik.
Orkes
patriotik biasanya membawakan lagu dengan nuansa semangat seperti mars. Mereka
juga dapat dikatakan patriotik karena mereka bersifat semi-militer. seperti
komandan, peraturan baris, dan sebagainya. Oleh karena itu, orkes patriotik
memiliki hubungan yang erat dengan korps musik dan band drum secara
keseluruhan. Berawal dari acara tersebut, Marching Band telah berkembang
menjadi acara yang bermanfaat yang melibatkan pemuda. Sekarang lebih dari
sekadar acara parade, Marching Band telah berkembang menjadi jenis pertunjukan
musik yang menghibur dengan berbagai macam seni musik dan visual. Akibatnya,
mereka dapat memainkan lagu-lagu maras tanpa terbatas. Sekarang, program musik
mereka mencakup musik Pop, Jazz, dan bahkan musik klasik dan opera. Mereka
terus mengembangkan metode bermain dengan baik dalam tuntutan kemajuan mereka
(Kirnadi, 2004: 3-15).
Marching
band berkembang pesat di Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda membutuhkan
korps musik untuk mengiringi marching band dalam upacara, yang menyebabkan
pembentukan korps musik dengan alat musik sederhana yang disebut
"drum". Akibatnya, marching band kemudian diberi nama baru, drum
band, yang merupakan bentuk serapan dalam bahasa Indonesia. Drum band, marching
band, dan military band sangat terkait satu sama lain. Seiring
berjalannya waktu, AKABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) mulai
memberi Taruna drum band sebagai cara untuk menunjukkan rasa nasionalisme
mereka. Ini menjadi awal perkembangan drum band di Indonesia. Pada tahun 1977,
tepatnya pada 5 Oktober, Taruna AKABRI bersama unit drum bandnya, Canka
Lokananta, berunjuk gigi di depan umum dalam defile peringatan HUT
ABRI.
Komentar
Posting Komentar